Mengenal Perbedaan Platina dan CDI pada Motor
Pada sistem pengapian motor, terdapat dua komponen penting yang mengatur proses pembakaran: platina dan CDI. Walaupun fungsinya sama, yaitu memicu percikan api busi, namun keduanya memiliki cara kerja yang berbeda. Berikut penjelasan lebih detailnya:
Apa itu Platina?
Platina merupakan kontak elektrik yang berfungsi memutus dan menghubungkan aliran arus listrik ke koil pengapian. Kontak ini terbuat dari logam platina yang tahan terhadap panas dan gesekan. Ketika putaran mesin mencapai titik tertentu, platina akan membuka dan menutup, memicu arus listrik mengalir ke koil dan menghasilkan percikan api di busi.
Cara Kerja Platina:
- Pembukaan Kontak: Ketika camshaft berputar, nok platina menekan lengan platina, sehingga kontak terbuka. Hal ini memutus aliran arus listrik dari baterai ke koil pengapian.
- Penghentian Aliran Listrik: Pemutusan aliran listrik menyebabkan medan magnet di dalam koil runtuh dengan cepat dan menghasilkan arus induksi bertegangan tinggi.
- Penutupan Kontak: Ketika nok platina tidak menekan lengan lagi, kontak platina menutup kembali. Arus listrik kembali mengalir ke koil dan proses berulang.
Kelebihan dan Kekurangan Platina:
Kelebihan:
- Harga murah: Platina memiliki harga yang relatif murah dibandingkan CDI.
- Mudah diperbaiki: Jika terjadi kerusakan, platina bisa dengan mudah diganti.
Kekurangan:
- Tahanan tinggi: Platina memiliki tahanan listrik yang tinggi, sehingga mengurangi efisiensi pengapian.
- Rentan aus: Kontak platina mudah aus akibat gesekan dan panas, sehingga harus diganti secara berkala.
- Pengaturan rumit: Pengaturan titik pengapian platina membutuhkan ketelitian dan pengetahuan khusus.
Apa itu CDI?
CDI (Capacitive Discharge Ignition) adalah sistem pengapian elektronik yang menggunakan kapasitor untuk menyimpan energi listrik dan memicu percikan api di busi. CDI tidak memiliki kontak mekanis seperti platina, sehingga lebih tahan lama dan efisien.
Cara Kerja CDI:
- Pengisian Kapasitor: Ketika mesin berputar, generator menghasilkan arus listrik yang mengisi kapasitor.
- Pembukaan Kontak: Sensor putaran mesin mendeteksi titik pengapian dan mengirimkan sinyal ke unit kontrol CDI.
- Pelepasan Kapasitor: Unit kontrol CDI memicu pelepasan muatan kapasitor ke koil pengapian, menghasilkan percikan api di busi.
Kelebihan dan Kekurangan CDI:
Kelebihan:
- Tahan lama: CDI tidak memiliki kontak mekanis yang mudah aus, sehingga lebih tahan lama.
- Efisien: CDI menghasilkan percikan api yang lebih kuat dan efisien dibandingkan platina.
- Pengaturan mudah: Pengaturan titik pengapian CDI dilakukan secara elektronik, sehingga lebih mudah.
Kekurangan:
- Harga mahal: Harga CDI lebih mahal dibandingkan platina.
- Perbaikan kompleks: Perbaikan CDI membutuhkan alat dan pengetahuan khusus.
Kesimpulan:
Baik platina maupun CDI memiliki peran penting dalam sistem pengapian motor. Platina lebih sederhana dan murah, namun mudah aus dan memerlukan perawatan berkala. Sementara CDI lebih modern, tahan lama, dan efisien, tetapi harganya lebih mahal.
Pemilihan antara platina dan CDI tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing. Bagi pengguna yang menginginkan sistem pengapian yang mudah dan murah, platina bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, bagi pengguna yang menginginkan sistem pengapian yang lebih efisien dan tahan lama, CDI adalah pilihan yang lebih baik.