Tragedi Tenggelamnya Kapal Van der Wijck LK21: Kisah Pilu di Selat Sunda
Pada 27 Desember 1942, sebuah tragedi mengerikan terjadi di Selat Sunda. Kapal Van der Wijck LK21, yang membawa ribuan penumpang dan barang-barang berharga, tenggelam akibat serangan torpedo dari kapal selam Jepang. Peristiwa ini menewaskan ratusan jiwa dan menorehkan luka mendalam di hati bangsa Indonesia.
Latar Belakang Tragedi
Kapal Van der Wijck LK21 adalah kapal uap milik Nederlandsch-Indische Stoomvaart Maatschappij (NIS). Kapal ini dikenal dengan kapal penumpang dan kargo yang beroperasi di wilayah Indonesia. Pada hari kejadian, kapal ini membawa lebih dari 2000 penumpang, sebagian besar merupakan warga sipil yang mengungsi dari Batavia (Jakarta) ke Banten, setelah pendudukan Jepang di Batavia.
Serangan Torpedo dan Tenggelamnya Kapal
Saat melintasi Selat Sunda, Van der Wijck LK21 tiba-tiba diserang oleh kapal selam Jepang. Torpedo meledak di lambung kapal dan menyebabkannya tenggelam dalam waktu singkat. Peristiwa ini berlangsung dengan cepat, memberikan waktu yang sangat sedikit bagi penumpang dan awak untuk menyelamatkan diri.
Korban Jiwa dan Dampaknya
Tragedi tenggelamnya Kapal Van der Wijck LK21 menewaskan ratusan jiwa. Jumlah korban jiwa yang pasti hingga kini belum diketahui, tetapi diperkirakan mencapai ratusan orang. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat Indonesia.
Penghormatan dan Ingatan
Peristiwa tenggelamnya Kapal Van der Wijck LK21 telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Tragedi ini menjadi peringatan atas kekejaman perang dan pentingnya perdamaian. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengenang peristiwa ini, termasuk mendirikan monumen di lokasi kejadian.
Kesimpulan
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck LK21 adalah tragedi yang memilukan. Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya menghormati korban perang dan menjaga perdamaian. Tragedi ini juga menunjukkan kekejaman perang yang tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak masa depan.